Terminologi Produksi Program Media Video Pembelajaran

[ww]-Share
Bahasa adalah alat ekspresi, reprensentasi dan komunikasi. Melalui bahasa kita mengungkapkan gagasan, ide dan isi hati kita, bisa menyampaikan informasi dan mengadakan hubungan dengan orang lain. Dalam program media video pembelajaran, dikenal dua bahasa video pembelajaran yaitu bahasa visual dan bahasa video.   




A.  Bahasa Visual
Bahasa visual sebagai unsur utama dalam termilogi produksi program media video pembelajaran. Bahasa visual ini  dikelompokan menjadi tiga komponen, yaitu:
1.    Unsur Visual
Unsur visual merupakan unsur yang membentuk tayangan visual suatu program media video pembelajaran. Unsur-unsur visual tersebut adalah
a.     Pemain/Obyek
Merupakan unsur yang menyampaikan maksud (pesan) dari program media video pembelajaran yang dapat berupa artis pemeran utama maupun pemeran pembantu serta alat pendukung lainnya.
b.    Setting
Yang dimaksud dengan hal ini adalah tempat dimana pemain/obyek berada ketika direkam.
c.     Property
Properti  erat kaitannya dengan Setting. Karena properti merupakan segala benda yang berada dan melekat pada pemain serta dapat dipindah-pindahkan.
d.    Lighting
Adalah pencahayaan yang berfungsi untuk memberikan kesan tertentu. Cahaya dapat memberikan tekanan pada bagian-bagian tertentu. Sehingga memberi kesan bagian tersebut lebih penting.

2.    Ukuran Visual
Ukuran visual  merupakan besar kecilnya pengambilan obyek oleh kamera. Terdapat berbagai macam ukuran visual yang memiliki makna dan fungsi yang berbeda. Maka dari itu, pemahaman tentang ukuran visual memegang peranan penting dalam penentuan sajian visual untuk program media video pembelajaran.
Istilah-istilah dalam ukuran visual seperti:
a.    Shot
Shot adalah proses pengambilan gambar dari dimulainya tombol kamera ditekan sampai dilepas kembali, tanpa interupsi.
b.    Cut
Merupakan saat terhentinya penekanan tombol untuk digantikan oleh shot baru.
c.    Scene
Merupakan gabungan dari beberapa shot yang disusun secara berarti dan logis, sehingga membentuk pengertian.
d.   sekwen
Merupakan gabungan dari beberapa scene yang disusun menjadi sebuah pengertian yang terurut.
            Macam-macam shot atau  ukuran visual yang digunakan dlam memproduksi program video pembelajaran.
a.       Very Long Shot (VLS) atau extreme Long Shot (ELS) adalah suatu pengambilan gambar yang mencakup suatu daerah pengambilan gambar yang sangat lebar, dimanaek gambar utama berada jauh dari kamera.
b.       Long Shot (LS) atau Full Shot (FS) adalah suatu pengambilan gambar yang memperlihatkan ukuran keseluruhan dari benda atau orang.
c.       Medium Long Shot (MLS) atau Knee Shot (KS)adalah suatu pengambilan gambar oleh kamera sebatas lutut keatas bila obyeknya manusia dan jika itu benda maka sebagian besar dari benda itu ditampakan.
d.      Medium Shot (MS)/Waist Shot adalah pengambilan gambar sebatas pinggang keatas kalau obyeknya manusia.
e.       Medium Close Up (MCU)/Ches Shot/Bust Shot adalah pengambilan gambar yang memperlihatkan benda atau manusia dengan ukuran MS dan CU.
f.       Close Up (CU) atau Close Shot adalah pengambilan gambar dengan menampakkan sebagian kecil dari obyek atau keseluruhannya secara dekat.
g.      Big/Extreme Close Up (ECU) adalah pengambilan gambar sebesar mungkin yang memperlihatkan bagian dari anggota badan tertentu atau bagian tertentu dari benda atau binatang. Maksudnya untuk mendekatkan penonton dengan apa yang dilihatnya serta memikat konsentrasi terhadap detail orang/benda.
h.      One Shot adalah pengambilan gambar oleh sebuah kamera yang hanya menampakkan satu obyek orang /benda saja.
i.        Two Shot (2-Shot) adalah pengambilan gambar oleh sebuah kamera yag menampakkan dua benda/orang.
j.        Tree Shot (3-Shot) adalah pengambilan gambar oleh sebuah kamera yang menampakkan tiga obyek orang/benda.
k.      Group Shot  adalah pengambilan gambar sekelompok orang atau oleh semua kamera lebih dari 3 orang atau benda.
l.        Over Shoulder Shot (OSS) adalah pengambilan gambar oleh semua kamera yang melibatkan dua orang yang salah satu gambarnya diambil melalui pundak dari pelaku lain sebagai foreground.
m.    Mirror Shot adalah suatu pengambilan gambar dengan bantuan cermin dimana gambar obyek yang diambil bersumber dari cermin yang memantulkan bayangan obyek.
3. Gerakan Visual
                         Gerakan visual adalah proses terjadinya gerakan gambar dan pergantian shot yang disebabkan oleh gerakan obyek, gerakan kamera di tempat, gerakan kemera berpindah tempat, dan proses editing. Ada tiga jenis gerakan visual, yakni: (a) gerakan primer, (gerakan skunder dan (c) gerakan tersier.
a.       Gerakan primer adalah gerakan visual yang bersumber dari gerakan pemain/obyek yang mendekati atau menjauhi kamera.
b.      Gerakan sekunder adalah gerakan visual yang bersumber dari gerakan kamera yang terkadang disertai gerakan pemain/obyek. Ada beberapa gerakan sekunder yang perlu diketahui sebagai berikut:
1)      Pan (singkatan dari Panoramic Shot) adalah gerakan kepala kamera secara horizontal dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Pan bertujuan untuk mengikuti gerak laku obyek yang ditampilkan di layar. Selain istilah Pan, dikenal juga adanya istilah Swis Pan atau Wipe Pan yakni melakukan Pan dengan cepat.
2)      Tilt adalah gerakan kepala kamera secara vertikal ke atas atau kebawah. Gerakan kamera ke atas disebut Tilt Up sedangkan gerakan kamera ke bawah disebut Tilt Down.
3)      Track/Dolly adalah gerakan kamera yang mendekati dan menjauhi obyek yang direkam. Mendekati obyek yang direkam dikenal dengan istilah Track/Dolly In sedangkan gerakan kamera menjauhi objek yang direkam disebut istilah Track/Dolly Out. Dolly adalah kendaraan beroda yang dapat bergerak sebagai tempat kamera video. Sedangkan Track adalah jalur rel khusus yang dipasang untuk menambahkan gerakan Dolly.
4)      Zoom adalah gerakan panjang fokus lensa (focal length) kamera. Memperpanjang focal length berarti memperkecil sudut pengambilan gambar sehingga diperoleh gambar yang besar dan menimbulkan efek mendekati penonton. Sedangkan memperpendek focal length berarti memperbesar sudut pengambilan gambar sehingga diperoleh gambar yang kecil dan menimbulkan efek menjauhi penonton.
5)      Crame adalah pengambilan gambar dengan kamera yang ditempatkan pada suatu alat berupa kendaraan kecil (trolley) yang dilengkapi dengan lengan-lengan kontrol.
6)      Pedestal adalah gerak kamera secara vertikal dengan menaikkan atau menurunkan batang silinder pedestal.
7)      Follow artinya sutradara diminta untuk memvisualisasikan dengan cara kamera mengikuti gerakan obyek, baik melalui Pan, Tilt, Track/Dolly maupun Zoom.
8)      Follow focus adalah pengoprasian kamera dengan cara mengubah fokos lensa kamera dari satu posisi obyek bergerak ke posisi fokus berikutnya, sehingga visual obyek di layar tetap tajam.
9)      Fullback adalah gerak kamera menjauh secara cepat dari suatu kegiatan atau action. Fullback boleh juga disebut gerak melebar atau meluaskan pandangan.
c.       Gerakan Tersier
Ialah suatu proses editing atau pada penggunaan beberapa kamera saat pengambilan gambar yang selanjutnya dicampur (mixing). Adapun contoh gerakan tersier sebagai berikut:
1)      Cut, adalah masa peralihan antara dua buah pengambilan gambar yang dihubungkan dengan menyambung kedua hasil pengambilan gambar menjadi satu.
2)      Fade, adalah pemunculan gambar secara perlahan-lahan dari keadaan tidak ada gambar (gelap) ke keadaan gambar nampak jelas.
3)      Dissolve, adalah pergantian gambar dengan cara tumpang tindih secara perlahan-lahan. Dissolve digunakan untuk menyatakan hubungan erat dua buah gambar dan menunjukkan berlalunya waktu.
4)      Super Impose adalah perpaduan dua gambar atau lebih ke dalam satu frame/bingkai.
5)      Effect, adalah variasi visualisasi sebagai perubahan tambahan pada gambar.
B. Bahasa Audio
            Pada program media audio pembelajaran, unsur audio adalah unsur pelengkap dari unsur visul yang disajikan. Walaupun seperti itu, bukan berarti unsur audio itu tidak penting. Ada tiga bahasa audio, yaitu:
  1. Unsur Audio
Audio atau suara pada program media video pembelajaran terdiri dari : Dialog, Musik, dan Sound effect/ FX.
a.       Dialog/Narration/Suara Manusia
Dialog disini berfungsi sebagai pelengkap untuk membantu bagian visual (gambar) tertentu yang sulit untuk dicerna penonton/siswa. Secara umum, dialog mempunyai dua penting, yakni : (1) untuk memberikan informasi kepada siswa tentang ide/peristiwa yang dilukiskan dengan gambar, dengan tujuan agar penonton emahami sejelas-jelasnya ide/peristiwa yang sedang ditayangkan, dan (2) sebagai sarana komunitas, untuk menyambungkan gambar yang mendahului dengan gambar berikutnya.
b.      Musik
Pemilihan musik yang pas dan mendukung unsur visual, dapat menciptakan suasana yang dikehendaki, dimengerti dan mengerti pendengar. Sadiman (1993) mengemukakan macam-macam musik yang sering digunakan, diantaranya : musik tema, musik transisi/bridge, musik jembatan, musik latar belakang, musik smash, musik penunggu, musik sting dan extro. Dengan musik suasana tegang menjadi semakin mencekam.
c.       Sound effect/FX
Agar video pembelajaran yang dibuat mengesankan, maka sound effect/FX diperlukan untuk membantu imajinasi pendengar. Penggunaan sound effect  harus tepat dari segi sifat/corak penempatan volumenya dan kemiripan dengan suara yang asli. Sound effect yang membingungkan akan mengacaukan pendengar dalam menyerap pesan.
  1. Fungsi Audio
Fungsi audio yang ada dalam program video pembelajaran berkaitan dengan audio yang ada dalam program itu sendiri. Musik yang digunakan dalam program video, diantaranya:
a.       Musik Tema
Musik tema adalah musik yang menggambarkan watak atau situasi sesuatu program. Musik tema ini seringkali diulang-ulang dalam suatu program. Setiap kali watak atau situasi yang diinginkan itu ingin ditonjolkan, pada musik tema itu diperdengarkan.
Musik tema ini juga dapat dipergunakan sebagai musik pengenal program yang ditayangkan. Dengan setiap  kali kita mendengar musik tema itu, akan diketahui bahwa program itu dimulai atau diakhiri.
b.      Musik Transisi/Bridge
Musik transisi digunakan sebagi penghubung dua adegan, musik dlam hal ini tidak peru panjang. Musik transisi harus sesuai dengan suasana dari program itu sendiri. 
c.       Musik Jembatan (Bridge)
Musik jembatan merupakan bentuk dari musik transisi yang berfungsi menjembati dua buah adegan yang digunakan. Misalnya suasana adegangan  rdahulu berbeda dengan yang mengikutinya. Kalau suasana adegan terdahulu adalah suasana sedih sedangkan yang mengikutinya adalah suasana gembira, maka musik jembatan ini diawali dengan suasana gembira dan diakhiri dengan suasana sedih.
d.      Musik Latar Belakang
Musik ini digunakan untuk mengiringi pembacaan teks atau pun percakapan. Tujuannya supaya tes dapat lebih meresap ke hati pendengar, karena musik ini dapat memberikan variasi, tekanan dan menciptakan suasana. Bila memakai musik latar belakang atau musik pengiring harus benar-benar sesuai dengan suasana yang ingin diciptakan.

e.       Musik Smash
Musik ini adalah musik yang digunakan untuk membuat suatu kejutan maupun tekanan. Serta digunakan dengan singkat tetapi pada saat yang tepat dan tidak digunakan terlalu sering.
f.       Musik Penunggu
Yang dimaksud musik penunggu adalh musik yang berfungsi untuk mengisi kekosongan walaupun hanya beberapa detik. Hal ini dimaksudkan supaya tidak menimbulkan keraguan bagi pendengar. Sebaiknya musik penunggu berupa permainan musik tunggal yang sesuai.
g.      Musik Sting/Stinger
Adalah musik mirip dengan musik smash, tetapi tidak terlalu mengejutkan. Musik sting  ini dapat dilukiskan dengan permainan alat musik secara cepat dan pendek.
h.      Extro
Musik ini adalah musik penutup yang digunalan untuk menutup/ mengakhiri suatu program video. Musik ini dapat memberi kesan jelas bahwa program yang ditayangkan telah berakhir.
3.      Teknis Audio
Adalah cara audien (siswa) mendengar suara yang disajikan. Misalnya, langsung keras didengar, perlahan-lahan melemah, normal dan sebagainya. Ada beberapa istilah teknis audio yang penting untuk diketahui ialah:
a.       Fade in adalah suatu perubahan sinyal audio yang terkontrol, mulai dari suara masuk, semakin keras dan akhirnya normal.
b.      Fade out adalah suatu perubahan sinyal audio yang terkontrol, mulai dari normal, melemah dan akhirnya hilang.
c.       Cross fade adalah cara peralihan dari satu sumber yang melenyap perlahan-lahan, sementara itu muncul sumber suara lain secara perlahan-lahan juga.
d.      Off screen voice adalah teknis audio dimana suara terdengar, tetapi orang sebagai sumber suara tidak nampak di layar. Misalnya pada layar diperlihatkan sebuah taman, suara presenter/pemain mengiringi tayangan tersebut, namun presenter/pemain tidak kelihatan di layar.
e.       On dan off mic adalah teknis audio dimana kedudukan sumber suara dan mikrofon dalam suatu perekaman audio. On mic, bila suara diarahkan mendekati mikrofon sehingga memberi kesan suara yang terdengar dari arah yang dekat. Sedangkan Off mic, suara diarahkan menjauhi mikrofon, sehingga memberi kesan suara yang terdengar dari arah yang jauh.

Di ringkas dari Berbagai Sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bantu [ww]-Share dengan Komentar Anda
[walaupun hanya say "hay"]

[ww]-share [ww]-Share [ww]-Share
[ww] Share